Selasa, 20 Agustus 2019

ya ALLAH Aku jatuh cinta

Sebelum kata "Aamiin" Terucap...
"Rabbana Aatinaa fiiddunia hasanah. Wahai Rabb kami, berikanlah kebaikan Untukku di dunia.."
seusai Menoleh salam, Dengan malu-malu aku mengangkat kedua tangan. sambil duduk bersila, mataku terpejam begitu dalam, amat Khusyu, Seolah ingin menyelam untuk menemukan mutiara pengkabulan dari doa-doa yang sedang ku rafalkan.
"Wa fil aakhirati hasanah. dan kebaikan untukku di akhirat."
ah tahu kah kamu? subuh yang hening membuatku bisa mendengar kencangnya debaran di jantung. pagi yang dingin membuatku mampu merasakan hangatnya helaan nafas. ini bukan doa biasa. ini aduan seorang hamba kepada Tuhannya tentang sesuatu yang kembali ia rasa. sesuatu bernama...
akan tetapi, tiba tiba lisan ini terkunci. ada yang riuh dalam batin. ada yang Ricuh dalam hati. Dua-Tiga pertanyaan serempak berteriak; seolah memaksa diriku untuk segera menyediakan jawaban untuk mereka.
pertanyaan tentang perlu kah aku berdoa seperti ini?, pantaskah aku mengadukan hal secengeng ini?, juga layaknya dihadapan Tuhan yang maha tahu, aku memberi tahu tentang perasaan yang sebenarnya ia sudah tahu?.
"Yaa allah, aku mencintai HambaMu itu"..
ucapan Yang polos, lucu, apa adanya, atau bahkan terdengar lebay. tapi bagaimana pun aku percaya allah tidak sedang becanda. aku yakin allah tidak sedang main main ketika menyelipkan perasaan ini kepadaku, maka kalimat itu ku ucapkan dengan serius, benar-benar serius.
"Yaa allah, Aku mencintai hamba-Mu itu.."
aku tidak pernah mengundang, tak sekalipun meminta, apalagi dengan sengaja mencari.
tidak pernah. bagai angin yang mustahil kutepis, bagai cahaya yang tak mungkin kuhadang, perasaan itu menyelinap masuk ke dalam hati, begitu saja. tiba-tiba perasaan yang bolehlah aku menyebutkan sebagai "Cinta"..
maka, sebelum kata "Aamiin" terucap. sekali lagi, aku meminta dengan serius kepadanya..
Yaa allah, Sebagaimana engkau menaqdirkan aku untuk mencintainya. maka, taqdirkan pula lah diriku untuk memilikinya, Suatu saat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahagiamu tidak bisa dititipkan pada manusia lain

  Kita akan terus berjalan dengan setumpuk amanah dan beban berat. Satu sisi meminta dikuatkan sisi lainnya mengutuk keadaan. Sesekali menat...