Selasa, 20 Agustus 2019

KAPAN MENIKAH

Pengennya si secepatNya, Bila perlu pekan depan..
.
Ohh tidak sesimple itu, Ikhtiar seperti apa yang telah kamu lakukan dan punya amalan apa untuk merayu Allah agar keinginan tersebut terwujud??
.
sudah dapet Restu menikah dari Orang tua??
sudah pernah mengobrol terkait kriteria yang di harapkan oleh orang tua??
.
sudah menyiapkan modal awal untuk pernikahan??
udah tau kenapa islam mensyariatkan pernikahan??
sudah punya perencanaan keluarga seperti apa yang ingin di bentuk setelah menikah nanti??
Bagaimana Dengan Amal IbadahMu??
.
Untuk yang sudah mempersiapkan itu semua, aku do'akan semoga Allah mempertemukanMu dengan JodohMu masing-Masing dalam keadaan penuh keberkahan Bercahayakan Iman

Hadiah terindah UntukMu

_Hadiah terindah UntukMu♡
"Saat keadaan memaksaMu untuk bertahan. perlahan, aku melangkah Mundur. Bukan sebab tak percaya padaMu, aku hanya ingin memberikan separuh cahayaku untuk LangkahMu.
mengizinkanMu pergi, tanpa cegah tuk menghalangi. melepasMu hilang, dengan mimpi yang terang.
hadiah terindah untukMu, melepasMu pergi Dengan berbagi lentera tuk terangi perjalananMu selanjutNya.
Selamat bahagia...
kuharap di depan sana kau tak lagi temukan Gelap🍃
Kemarilah..
kenali aku dengan berbagi canda dan tawa, bukan kenali aku dengan umbaran cerita.
celoteh mereka, penilaian mereka.
belum tentu semuanya benar dan baik baik saja.
terkadang, kamu harus tahu bahwa cerita mereka tidak senyata jalan cerita sesungguhnya.🍃
Perihal Esok...
ada, atau tidaknya aku dalam hidupMu, bukanlah sebuah detak yang berhenti. semua akan tetap berjalan dengan rintikan langkah yang pasti.
semuanya akan tetap sama, layak nya daun yang harus Gugur.
seperti Kuncup yang harus Mekar.
dan sebagaiMana kelabu yang Merintih Pilu.
Semuanya akan berdetak sama. pergiKu, bukanlah berhenti nya waktu dan hilangnya ceritaku. Tidaklah menjadi alasan, untuk kamu berhenti melukis kan Cerita kita💃

ya ALLAH Aku jatuh cinta

Sebelum kata "Aamiin" Terucap...
"Rabbana Aatinaa fiiddunia hasanah. Wahai Rabb kami, berikanlah kebaikan Untukku di dunia.."
seusai Menoleh salam, Dengan malu-malu aku mengangkat kedua tangan. sambil duduk bersila, mataku terpejam begitu dalam, amat Khusyu, Seolah ingin menyelam untuk menemukan mutiara pengkabulan dari doa-doa yang sedang ku rafalkan.
"Wa fil aakhirati hasanah. dan kebaikan untukku di akhirat."
ah tahu kah kamu? subuh yang hening membuatku bisa mendengar kencangnya debaran di jantung. pagi yang dingin membuatku mampu merasakan hangatnya helaan nafas. ini bukan doa biasa. ini aduan seorang hamba kepada Tuhannya tentang sesuatu yang kembali ia rasa. sesuatu bernama...
akan tetapi, tiba tiba lisan ini terkunci. ada yang riuh dalam batin. ada yang Ricuh dalam hati. Dua-Tiga pertanyaan serempak berteriak; seolah memaksa diriku untuk segera menyediakan jawaban untuk mereka.
pertanyaan tentang perlu kah aku berdoa seperti ini?, pantaskah aku mengadukan hal secengeng ini?, juga layaknya dihadapan Tuhan yang maha tahu, aku memberi tahu tentang perasaan yang sebenarnya ia sudah tahu?.
"Yaa allah, aku mencintai HambaMu itu"..
ucapan Yang polos, lucu, apa adanya, atau bahkan terdengar lebay. tapi bagaimana pun aku percaya allah tidak sedang becanda. aku yakin allah tidak sedang main main ketika menyelipkan perasaan ini kepadaku, maka kalimat itu ku ucapkan dengan serius, benar-benar serius.
"Yaa allah, Aku mencintai hamba-Mu itu.."
aku tidak pernah mengundang, tak sekalipun meminta, apalagi dengan sengaja mencari.
tidak pernah. bagai angin yang mustahil kutepis, bagai cahaya yang tak mungkin kuhadang, perasaan itu menyelinap masuk ke dalam hati, begitu saja. tiba-tiba perasaan yang bolehlah aku menyebutkan sebagai "Cinta"..
maka, sebelum kata "Aamiin" terucap. sekali lagi, aku meminta dengan serius kepadanya..
Yaa allah, Sebagaimana engkau menaqdirkan aku untuk mencintainya. maka, taqdirkan pula lah diriku untuk memilikinya, Suatu saat nanti.

Bahagiamu tidak bisa dititipkan pada manusia lain

  Kita akan terus berjalan dengan setumpuk amanah dan beban berat. Satu sisi meminta dikuatkan sisi lainnya mengutuk keadaan. Sesekali menat...