Selasa, 09 April 2019

Majelis Nurul Musthofa



Majlis Nurul Musthofa adalah salah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah SAW, yang didirikan pada tahun 2000 oleh Al Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. Nurul Musthofa diambil dari nama Rasulullah SAW yang artinya “Cahaya Pilihan”. Bermula dari pengajian Al-Qur’an dan Zikir-zikir yang keliling dari rumah-kerumah.



Hai kamu,
Yang bilang jilbabku seperti mukena
Yang bilang jilbabku besar dan bikin terlihat gendut
Yang bilang jilbab ini kuno dan gak modern atau ketinggalan zaman

Taukah kamu?
Bahwa manusia dizaman purba telanjang?
Seiring dengan perkembangan zaman manusia mulai berpakaian semakin rapat. Dan apa yang aku lakukan dan pakai ini sekarang adalah justru menjadi puncak pemikiran tertinggi yang telah dicapai manusia.

Jilbab bukanlah bentuk keterbelakangan, justru berpakaian serba terbuka dan memperlihatkan lekuk tubuh lah yang membuktikan adanya kemunduran pemikiran manusia ke zaman purba.

Sadarkah kamu?
Seandainya pakaian terbuka dan ketat adalah bentuk peradaban modern, maka berarti dalam kehidupan kita sekarang yang paling maju adalah para binatang?
Bijaklah Dengan Kata-katamu
.
Sungguh, menjaga kata-kata yang kita ucapkan itu tak mudah
Namun memastikan kata-kata yang terucap itu baik dan tidak menyakiti orang lain jauh lebih susah
.
Maka sering dikatakan bahwa diam itu ibarat emas (memilih diam agar tak berkata buruk dan menimbulkan dosa)
Sedangkan bisa berbicara dengan tepat itu berlian (bicara yang baik dan benar ketika kita menguasai permasalahan, bicara sesuai kepentingan serta memahami keadaan)
.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu memperingatkan pada kita;
"Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu"
.
Hal itu sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ.
.
Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya (HR Bukhori:10)
.
Sesuai pula dengan firman Allah Ta’ala.
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا.
.
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata (Al-Ahzab : 58)
.
Dalam era digital sekarang, lebih harus diwaspadai dan dicermati
Kata-kata bukanlah hanya yang terucap, namun termasuk kata-kata yang berupa tulisan kita
Jangan sampai hanya karena iseng, ikut-ikutan atau karena terbawa emosi hingga menyakiti dan menyinggung hati orang lainnya
.
Jadilah muslim bukan hanya di ktp saja. Tapi jadilah muslim yang sesungguhnya. Yang menetapi kebenaran, bisa menebar kebaikan, menghadirkan suasana penuh kesejukan, bisa menjalin hubungan pergaulan dengan penuh kedamaian dan dimanapun berada membuat sekitarnya merasakan ketenangan
.
Semoga Allah memampukan kita menjadi muslim yang sebenarnya (aamiin)

Sungguh Islam sangat memperhatikan wanita, kenapa tidak ?! Bukankah dia itu sebagai ibu, saudari, putri atau bahkan seorang istri, dan sesungguhnya wanita muslimah yang dikehendaki oleh Islam adalah seorang yang berpendidikan yang memiliki ilmu yang bermanfaat dan mampu menyebarkannya diantara sesamanya.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. (QS At-Tahrim : 6)
Ali bin Abi Tholib radhiallahu’anhu berkata : “Ajarkan untuk diri diri kalian dan keluarga kalian “Al-khoir” (kebaikan)
Termasuk ” الخسر ” bahkan yang terbaik adalah mempelajari hukum-hukum agama kita, mempelajari hukum-hukum syariat serta kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada kita.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
من يرد الله به خيرا يفقه فى الدين “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan memberi kepahaman untuknya dalam agama” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Akan tetapi pada masa sekarang ini dalam masyarakat Islam laki-laki maupun wanitanya banyak berpaling dari mempelajari hukum-hukum agama ini, mereka mengabaikan tidak memperhatikannya sehingga meratalah kejahilan tentang hukum agama diantara kaum muslimin.
Musuh telah melempari kita dengan anak panahnya, khususnya kepada wanita muslimah untuk merusak mereka, yang tugas mulia mereka untuk mendidik generasi penerus, pencetak tokoh-tokoh ulama kaum muslimin, mereka para musuh telah menang! Telah berhasil! Dengan berbagai tipu muslihat yang terselubung untuk memalingkan wanita dari mempelajari agamanya!

Jadilah seperti mutiara.Mereka tetap terjaga tertutup.Jadilah spesial seperti halnya mutiara.Yang tak semua orang dapat memilikinya,bahkan hanya untuk melihat keindahannya.Kareba cantikmu bukan untuk sembarang orang ukthi.Jadikanlah cantikmu hanya untuk dia yang telah Allah kirimkan untuk mendampingimu dalam ta'at.Jadilah seperti mutiara yang tak mudah di dapat,namun membuat senang bagi yang memilikinya.

Bahagiamu tidak bisa dititipkan pada manusia lain

  Kita akan terus berjalan dengan setumpuk amanah dan beban berat. Satu sisi meminta dikuatkan sisi lainnya mengutuk keadaan. Sesekali menat...